BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pada manusia perkembangan fisik dan
mental setiap kali mencapai kematangan terjadi pada waktu dan tempo yang
berbeda. Ada yang cepat dan ada yang lambat. Setiap individu yang normal akan
mengalami tahapan atau fase perkembangan, hal ini berarti bahwa dalam menjalani
hidupnya yang normal dan berusia panjang individu akan mengalami fase-fase
perkembangan : bayi,kanak kanak,anak,remaja,dewasa,dan masa tua. Fase
perkembangan dapat di artikan sebagai tahapan atau pembentukan tentang
perjalanan kehidupan individu yang di warnai ciri ciri khusus atau pola pola
tingkah laku tertentu.
1.2 Tujuan Penulisan
Dalam terselesaikanya makalah ini
penulis bertujuan untuk mengatahui bagaimana perkembangan manusia sejak di
lahirkan hingga manusia itu menginjak masa bayi,kanak
kanak,anak,remaja,dewasa,dan masa tua. Dan terselesaikanya makalah ini kami
penulis bertujuan untuk memenuhi tugas pelajaran Psikologi Perkembangan.
1.3 Rumusan Masalah
Adapun yang
kami jelaskan di sini rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Apa pengertian perkembangan ?
1. Apa pengertian perkembangan ?
2. Adakah tahapan-tahapan perkembangan manusia ?
3. Bagaimana tahapan-tahapan perkembangan ?
1.4 Tujuan
Setelah mempelajari makalah ini kita dapat mengetahui tentang:
1.
pengertian perkembangan ?
2.
tahapan-tahapan perkmbangan pada manusia ?
3.
Tahapan-tahapan perkembangan ?
1.5
Manfaat
Dapat mengetahui beberapa
aspek penting yang terkait dengan psikologi perkembangan
dan tahapan-tahapan perkembangan pada kepribadian manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perkembangan
Perkembangan
dapat diartikan sebagai perubahan yang sistematis, progresif dan
berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya atau
dapat diartikan pula sebagai perubahan – perubahan yang dialami individu menuju
tingkat kedewasaan atau kematangannya.
Sistematis
adalah bahwa perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling kebergantungan
atau saling mempengaruhi antara satu bagian dengan bagian lainnya, baik fisik
maupun psikis dan merupakan satu kesatuan yang harmonis. Contoh : kemampuan
berbicara seseorang akan sejalan dengan kematangan dalam perkembangan
intelektual atau kognitifnya. Kemampuan berjalan seseorang akan seiring dengan
kesiapan otot-otot kaki. Begitu juga ketertarikan seorang remaja terhadap jenis
kelamin lain akan seiring dengan kematangan organ-organ seksualnya.
Progresif
berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat dan meluas, baik secara
kuantitatif (fisik) mapun kualitatif (psikis). Contoh : perubahan proporsi dan
ukuran fisik (dari pendek menjadi tinggi dan dari kecil menjadi besar);
perubahan pengetahuan dan keterampilan dari sederhana sampai kepada yang
kompleks (mulai dari mengenal huruf sampai dengan kemampuan membaca buku).
Berkesinambungan artinya bahwa
perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung secara beraturan
atau berurutan. Contoh : untuk dapat berdiri, seorang anak terlebih dahulu
harus menguasai tahapan perkembangan sebelumnya yaitu kemampuan duduk dan
merangkak.
2.2 Tahapan-tahapan perkembangan
2.2.1 FASE
OROK
Fase orok
merupakan masa perkembangan yang terpendek dalam kehidupan manusia. Di mulai
sejak lahir hingga usia 2 minggu. Pada fase orok biasanya terbagi 2dua yaitu :
a.
Pertunte
Pada fase ini berlangsung sekitar 15 – 30 menit
pertama sejak lahir sampai tali pusat di gunting.
b.
Neonate
Pada masa ini yang berlangsung dari perguntingan tali
pusat sampai usia 2 minggu
2.2.2. FASE BAYI
Masa bayi di mulai sejak berakhirnya
fase orok sampai akhir kedia tahun kehidupan manusia. Pada masa ini bayi
mempunyai ciri ciri perkembngan fisik, intelegensi, emosi, bahasa, bermain,
pengertian, kepibadian moral dan kesadaran beragama.
a.
Perkembangan Fisik
1. Pada usia pertama pertumbuhan fisik sangat cepat sedangkan setahun kedua mulai mengendur.
2. Pola perkembangan bayi pria dan wanita sama.
3. Perkembangan otak tampak dengan bertambah besarnya ukuran tengkorak kepala.
4. Organ keindraan berlangsung sangat cepat pada masa bayi dan sanggup berfungsi.
5. Fungsi fungsi fisiologis.
6. Perkembangan penguasaan otot-otot.
1. Pada usia pertama pertumbuhan fisik sangat cepat sedangkan setahun kedua mulai mengendur.
2. Pola perkembangan bayi pria dan wanita sama.
3. Perkembangan otak tampak dengan bertambah besarnya ukuran tengkorak kepala.
4. Organ keindraan berlangsung sangat cepat pada masa bayi dan sanggup berfungsi.
5. Fungsi fungsi fisiologis.
6. Perkembangan penguasaan otot-otot.
b.
Perkambangan Intelegansi
Sejak usia pertama pada usia anak fungsi intelegensinya sudah tampak dalam
tingkah lakunya, umpamanya dalam tingkah laku motorik dalam berbicara. Anak
yang cerdas menunjukkan gerakan yang lancar serasi dan koordissnasi. Sedangkan
anak yang kurang cerdas gerakannya kaku dan kurang berkoordinasi. Anak cardas
cepat pula perkembangan bahasanya.
c.
Perkembangan Emosi
1. Usia 0,0 – 8 minggu
1. Usia 0,0 – 8 minggu
Kehidupan bayi sangat di kuasai oleh emosi. Emosi anak sangat bertalian
dengan perasaan indrawi dan kualitas perasaan.
2. Usia 8 minggu – 1 tahun
2. Usia 8 minggu – 1 tahun
Pada usia ini perasaan psikis sudah mulai berkembang. Anak mulai senang
dengan tersenyum apabila melihat mainan yang di gantungkan di depanya, tidak
merasa senang dengan menangis terhadap benda dan orang yang di anggap asing.
3. Usia 1 tahun – 3 tahun
• Emosinya sudah mulai terarah.
• Sejajar dengan perkembangan bahasa.
• Sifat perasaan pada fase ini labil dan mudah tersulut.
3. Usia 1 tahun – 3 tahun
• Emosinya sudah mulai terarah.
• Sejajar dengan perkembangan bahasa.
• Sifat perasaan pada fase ini labil dan mudah tersulut.
d.
Perkembangan Bahasa
Ada tiga bentuk bahasa yang muncul daam pola perkembangan bahasa yakni,
menangis, mengoceh, dan berisyarat.
e.
Perkembangan Bermain
Bermain atau setiap kegiatan yang memunculkan kesenangan di mulai dalam
bentuk yang sederhana pada masa bayi.
f.
Perkembangan Pengertian
Dia memperoleh pengertian dari apa yang di amatinya melalui kematangan dan
belajar. Pada awal tahun pertama tingkah laku bayi menunjukkan bahwa ia
menafsirkan hal-hal yang baru berdasarkan yang lama. Mencapai usia dua tahun ia
telah mampu membuat kesimpulan sederhana berdasarkan yang sama.
g.
Perkembangan Kepribadian
Pada masa ini masih berkembang egosenti. Ini memandang bahwa, anak
memandang segala sesuatu dari diri sendiri dan untuk kepentingan sendiri.
h.
Perkembangan Moral
Seorang anak yang baru lahir belum memiliki pengertian apa yang baik dan
apa yang buruk. Pada masa ini bayi tingkah laku anak hampir semuanya di
dominasi oleh dorongan naluri belaka. Pada masa ini anak cenderung suka
mengulangi perbuatan yang menyenangkan dan tidak mengulangi perbuatan yang
menyakitkan. Dengan melihat kecenderungan perilaku anak tersebut maka untuk
menemukan konsep-konsep moral pada anak sebaik nya di lakukan hal sebagai
berikut :
• Berilah pujian,ganjaran atau sesuatu yang menyenangkan anak. Seperti di cium di peluk dan di beri kata-kata pujian .
• Berilah hukuman,
• Berilah pujian,ganjaran atau sesuatu yang menyenangkan anak. Seperti di cium di peluk dan di beri kata-kata pujian .
• Berilah hukuman,
i.
Perkembangan Kesadaran Beragama
Menurut Areaold Gessel, anak usia bayi sudah memiliki perasaan ketuhanan.
Perasaan ini memegang peranan penting dalam diri pribadi anak. Perasaan
ketuhanan pada usia ini merupakam fundamen bagi pengembangam perasaan ketuhanan
periode berikutnya, seiring dengan berkembanganya kondisi, emosi dan bahasa
maka untuk membantu kesadaran beragamanya. Orang tua sebagai lingkungan pertama
bagi anak seyogianya melakuakan hal hal sebagai berikut :
1. Mengenal nilai nilai dan konsep konsep kepada anak melalui bahasa.
2. Memperlakukan anak dengan penuh kasih sayang.
3. Memberikan contoh dalam mengamalkan ajaran agam secara baik.
1. Mengenal nilai nilai dan konsep konsep kepada anak melalui bahasa.
2. Memperlakukan anak dengan penuh kasih sayang.
3. Memberikan contoh dalam mengamalkan ajaran agam secara baik.
2.2.3. FASE SEKOLAH ( USIA TAMAN KANAK
KANAK)
Anak usia sekolah merupakan fase
perkembagan individu sekitar 2-6 tahun. Ketika anak mulai memiliki kesadaran
tentang dirinya sebagai pria atau wanita.
1.
Perkembangan fisik
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi perkembangan berikutnya.
Pertumbuhan otaknya pada usia 5 tahun sudah mencapai 75 % dari ukuran orang
dewasa. Dan 90% pada usia 6 tahun. Pada usia ini juga terjadinya pertumbuhan
lapisan urat syaraf dalam otak yang terdiri dari bahan penyekat berwarna putih
dan secara sempurna. Dan juga pada usia ini banyak terjadi perubahan secara
fisiologis. Untuk perkembangan otak anak di butuhkan gizi yang cukup dan
protein untuk membangun sel sel tubuh , vitamin dan mineral, untuk pertumbuhan
setruktur tubuh.
Menurut penelitian Mederith ( Ambron, 1981 : 259) anak anak yang hidupnya di timpa kemiskinan atau kemelaratan baik di Afrika, Hindia, dan Pakistan dan Amerika Selatan tubuh nya pendek pendek dan kurus kurus apabila dibandingkan dengan yang lainya.
Impikasi perkembangan fisik ini di taman kanak kanak perlu di rancang lingkungan pendidikan yang kondusif bagi perkembangan fisik secara optimal.
Menurut penelitian Mederith ( Ambron, 1981 : 259) anak anak yang hidupnya di timpa kemiskinan atau kemelaratan baik di Afrika, Hindia, dan Pakistan dan Amerika Selatan tubuh nya pendek pendek dan kurus kurus apabila dibandingkan dengan yang lainya.
Impikasi perkembangan fisik ini di taman kanak kanak perlu di rancang lingkungan pendidikan yang kondusif bagi perkembangan fisik secara optimal.
2.
Perkembangan Intelektual
Menurut Piaget, perkembangan pinitif pada usia ini berada pada priode
preoperasioanal, yaitu tahapan di mana anak belum meguasai mental secara logis.
Keterbatasan yang menandai atau yang menjadi karakteristik periode
preoperasionalini adalah sebagai berikut :
a.
Egosentrisme, maksudnya bukan egois atau arogan tetapi menunjuk pada
defrensiasi diri, atau lingkungan orang lain yang tidak sempurna.
b. Kaku
dalam berfikir,
c. Semi logikal seasoning, anak anak mulai menjelaskan peristiwa peristiwa yang misterius.
c. Semi logikal seasoning, anak anak mulai menjelaskan peristiwa peristiwa yang misterius.
3.
Perkembangan Emosional
Pada usia 4
tahun, anak sudah mulai menyadari akunya, bahwa akunya (dirinya ) tidak sama
dengan bukan aku( orang lain atau banda). Kesadaran ini di peroleh dari
pengalamaanya. Bahwa setiap keinginannya tidak di penuhi oleh orang lain atau
benda lain. Beberapa emosi yang berkembang pada anak usia ini adalah sebagi
berikut.
a. takut
b. cemas
c. marah
d. cemburu
e. kegembiraan
f. kasih sayanng
g. phobi
h. ingin tahu
a. takut
b. cemas
c. marah
d. cemburu
e. kegembiraan
f. kasih sayanng
g. phobi
h. ingin tahu
Perkembangan
emosi yang sehat sangat membantu keberhasilan anak dalam belajar.
4.
Perkembangan Bahasa
masa ke tiga 2 -2,6 tahun yang
bercirikan :
• Anak sudah bisa menyusun kalimat tunggal yang sempurna
• Anak sudah mampu mengalami perbandingan
• Anak banyak menanyakan nama dan tempat.
• Anak sudah banyak menggunakan kata yang berawalan dan berakhiran
Masa ke empat 2,6-6 tahun yang bercirikan :
• Anak sudah bisa menggunakan kalimat majemuk dan anak kalimatnya.
• Tingkat berfikir anak sudah mulai maju.
• Anak sudah bisa menyusun kalimat tunggal yang sempurna
• Anak sudah mampu mengalami perbandingan
• Anak banyak menanyakan nama dan tempat.
• Anak sudah banyak menggunakan kata yang berawalan dan berakhiran
Masa ke empat 2,6-6 tahun yang bercirikan :
• Anak sudah bisa menggunakan kalimat majemuk dan anak kalimatnya.
• Tingkat berfikir anak sudah mulai maju.
5.
Perkembangan Sosial
Pada usia
pra sekolah terutama usia 4 tahun, perkembangan sosial anak telah tampak
jelas,karena mereka sudah mulai aktif berhubungan dengan teman sebayanya. Tanda
tanda perkembangan sosial pada tahap ini adalah :
• Anak mulai mengetahui aturan aturan.
• Sedikit demi sedikit anak anak sudah mulai tunduk dengan aturan aturan
• Anak mulai menyadari hak atau kepentingan orang lain
• Anak mulai bermain dengan anak anak lain
Perkembangan sosial anak sangat di pengaruhi oleh iklim sosial pisikologis keluarganya.
• Anak mulai mengetahui aturan aturan.
• Sedikit demi sedikit anak anak sudah mulai tunduk dengan aturan aturan
• Anak mulai menyadari hak atau kepentingan orang lain
• Anak mulai bermain dengan anak anak lain
Perkembangan sosial anak sangat di pengaruhi oleh iklim sosial pisikologis keluarganya.
6.
Perkembangan Bermain
• Permainan fungsi,
• Permainan
fiksi
• Permainan
reseptis
• Permainan
membentuk
• Permainan
prestasi
7.
Perkembangan Kepribadian
Masa ini
lazim di sebut masa Trotzalter, priode perlawanan atau masa kerisis pertama.
Krisis ini terjadi karena ada perubahan yang hebat pada dirinya. Yaitu dia
mulai sadar dengan akunya, dia menyadari bahwa dirinya terpisah dari lingkungan
atau orang lain . dia suka menyebut nama dirinya jika berbicara dengan orang
lain.
Aspek aspek perkembangan kepribadian anak itu meliputi hal hal sebagai berikut:
• Dependency dan self-image
• Initiatife us guiit
Aspek aspek perkembangan kepribadian anak itu meliputi hal hal sebagai berikut:
• Dependency dan self-image
• Initiatife us guiit
8.
Perkembangan Moral
Pada masa ini anak sudah mulai
memiliki dasar tentang moralitas terhadap kelompok sosialnya ( orang tua,
saudara, dan temen temannya) pada saat mengenal konsep baik dan buruk, benar
salah, atau menanamkan disiplin anak, orang tua atau guru hendaknya memberikan
penjelasan tentang alasannya. Penanaman disiplin dengan di sertai alasanya ini
di harapjkan akan mengembangkan self kontrol atau self disciplin. Pada usia
sekolah berkembang sosial anak yang meliputi sikap simpati” genero sity dan
atruism yaitu keperdulian tehadap kesejahteraan orang lain.
9. Perkembangan
Kesadaran Beragama
Kesadaran beragama pada masa ini di
tandai dengan ciri ciri sebagai berikut :
• Sikap keagamaan nya bersikap sespektif
• Pandangan ketuhanan nya bersikap antropormorh
• Penghayatan rohannya masih superfisical
• Hal ketuhanan dipahamkan secara ideosincrintic
Pengetahuan anak tentang agama terus berkembang berkat :
• Mendengar ucapan ucapan orang tua
• Melihat sikap dan prilaku orang tua dalam mengamalkan ibadah
• Pengalaman dan meniri perbuatan orang tuanya
Mengajarkan shalat pada usia ini dalam rangka memenuhi tuntutan rasulullah, yaitu bahwa orang tua harus menyuruh anaknya pada usia tujuh tahun.
• Sikap keagamaan nya bersikap sespektif
• Pandangan ketuhanan nya bersikap antropormorh
• Penghayatan rohannya masih superfisical
• Hal ketuhanan dipahamkan secara ideosincrintic
Pengetahuan anak tentang agama terus berkembang berkat :
• Mendengar ucapan ucapan orang tua
• Melihat sikap dan prilaku orang tua dalam mengamalkan ibadah
• Pengalaman dan meniri perbuatan orang tuanya
Mengajarkan shalat pada usia ini dalam rangka memenuhi tuntutan rasulullah, yaitu bahwa orang tua harus menyuruh anaknya pada usia tujuh tahun.
2.2.4. FASE ANAK SEKOLAH (USIA SEKOLAH
DASAR)
1.
Perkembangan Intlektual
Pada usia
sekolah dasar 6-12 tahun anak sudah dapat mereaksi rangsanan intlektual , atau
melaksanakan tugas tugas belajar yang menuntut kemampuan intlektual atau
kemampuan kongnitif seperti membaca, menulis, menghitung.
Priode ini di tandai dengan tiga kemempuan atau kecakapan baru, seperti mengklasisifikasikan, menyusun, dan mengasosiasikan angka angka atau bilangan. Dalam mengembangkan kemampuan anak maka sekolah dalam hal ini guru seyogiyanya memberikan kesempatan kepada anak untuk mengemukakan pertanyaan. Memberi komentar atau memberi pendapat tentang pelajaran.
Priode ini di tandai dengan tiga kemempuan atau kecakapan baru, seperti mengklasisifikasikan, menyusun, dan mengasosiasikan angka angka atau bilangan. Dalam mengembangkan kemampuan anak maka sekolah dalam hal ini guru seyogiyanya memberikan kesempatan kepada anak untuk mengemukakan pertanyaan. Memberi komentar atau memberi pendapat tentang pelajaran.
2.
Perkembagan Bahasa
Usia sekolah
dasar ini merupakan masa berkembang pesatnya kemampuan menguasai dan mengenal
pembendaharaan kata. Pada masa ini anak sudah menguasai sekitar 2500 kata, dan
pada masa akhir (usia 11-12 tahun) telah menguasai sekitar 50.000 kata. Abin
syamsudin M, 1991; nana syaodih S, 1990).
3.
Perkembangan Sosial
Perkembangan anak anak pada usia sekolah dasar di tandai dengan adanya
perluasan hubungan di samping dengan keluarga juga menjalin ikatan baru dengan
teman sebayanya atau teman sekelas nya, dengan demikian maka ruang gerak sosialnya
telah bertambah luas.
4.
Perkembangan Emosi
Menginjak usia sekolah anak mulai menyadari bahwa pengungkapan ungkapan
secara kasar tidaklah di terima dalam masyarakat. Oleh karena itu anak mulai
mengendalikan kontrol ekspresi emosi. Emosi merupakan faktor dominan yang
mempengaruhi tingkah laku individu dalam hal ini termasuk pula prilaku belajar.
5.
Perkembangan Penghayatan Keagamaan
Senada dengan peparan tersebut zakiyah derajad 1986:58 mengemukakan bahwa
pendidikan agama disekolah dasar, merupakan dasar bagi pembinaan sikap positif
terhadap agama dan berhasil dalam membentuk pribadi dan ahlak anak, maka untuk
mengembangkan sikap itu pada masa remaja akan mudah dan anak sudah mempunyai
perbekalan dalam menghadapi goncangan yang terjadi pada masa remaja.
6.
Perkembangan Motorik
Seiring dengan perkembangan fisiknya yang beranjak matang, maka
perkembangan motorik anak sudah dapat terkoordinasi dengan baik setiap
gerakannya sudah selaras dengan kebutuhan atau minatnya. Pada masa ini di
tandai dengan aktivitas motorik yang lincah. Oleh karena itu usia ini merupakan
masa yang ideal untuk keterampilan yang berkaitan dengan motorik seperti
menulis, menggambar, melukis, mengetik, berenang, atletik,dan main bola.
2.2.5. FASE REMAJA
1. Makna
remaja
Fase remaja
merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting, yang di awali
dengan matangnya organ organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi.
Menurut Konopoka (pikunas ;1976) masa remaja itu meliputi :
• Remaja awal 12-15 tahun
• Remaja madya 15-18 tahun
• Remaja akhir 19-22 tahun
• Remaja awal 12-15 tahun
• Remaja madya 15-18 tahun
• Remaja akhir 19-22 tahun
Sementara
Salzman mengemukakan ”bahwa remaja merupakan masa perkembangan sikap tergantung
terhadap orang tua ke arah kemandirian minat minat seksual, perenungan diri,
perhatian terhadap estestika dan isu isu moral.
Dalam budaya Amerika, priode ini di pandang sebagai masa ”strom and strees” frustasi dan penderitaan , konflik dan krisis penyesuaian, mimpi dan melamun tentang cinta, dan perasaan terealisasi dari kehidupan sosial budaya orang dewasa.(lustin pikunas, 1976)
• Presfektif Biososial
Dalam budaya Amerika, priode ini di pandang sebagai masa ”strom and strees” frustasi dan penderitaan , konflik dan krisis penyesuaian, mimpi dan melamun tentang cinta, dan perasaan terealisasi dari kehidupan sosial budaya orang dewasa.(lustin pikunas, 1976)
• Presfektif Biososial
Presfektif
ini memfokuskan kajiannya kepada hubungan antara mekanisme biologis dengan
pengalaman sosial.
1. G. Stanley Hell
1. G. Stanley Hell
Ahli
fisikologi dan pendidikn ini yang merupakan salah seorang Fof Adolesence. Dia
menyakini melalui mekanisme evaliasi,remaja dapat memproleh sipat-sipat
tertentu melalui pengalaman hidupnya yang kritis. Sifat-sifat tersebut dapat di
transmisi ( di teruskan ) melalui keturunan pada masa konsepsi. Apabila remaja
berkembang dalam lingkungan kondusif mereka akan memproleh sifat-sipat positif
yang mengembangkan nilai nilai insaninya.
Hall berpendapat
bahwa remaja merupakan masa strum and drang yaitu sebagai periode yang berada
dalam dua situasi atara kegoncangan, penderitaan, asmara,dan pemberontakan, dan
dengan potoritas orang dewasa. Selanjutnya,dia mengemukakan bahwa pengalaman
sosial selama remaja dapat mengarahkannya untuk menginternalisasi sifat-sifat
yang di wariskan oleh generasi sebelumnya.
2. Roger Barker
Berbeda
dengan Hall yang menentangkan orientasinya atas dasar genetika, Barker
menekankan orientasi pada sosiopisikologi. Karan masa remaja merupakan priode
pertumbuhan fisik yang cepat dan peningkatan dalam koordinasi, maka remaja
merupakan masa transsisi antara masa anak dan dewasa.
Prestektif Reakisasi Intertersonal
Remaja
merupkan suatu priode yang mengalami perubahan dalam hubungan sosial yang di
tandai dengan berkembangnya minat terhadap lawan jenis.
1. George Levingel
1. George Levingel
Dia
berpendapat bahwa remaja mulai mengenal minatnya terhadap lawan jenisnya yang
biasanya terjadi pada saat kontak dengan kelompok..
2. Ellen Berschheid And Elaine Walster
2. Ellen Berschheid And Elaine Walster
Mereka
berpendapat bahwa hubungan di antara dua remaja yang berneda jenis kelamin
mendorong remaja kearah percintaan ( pacaran ).
Presfektif sosiologis dan antropologis
1. King sley davis
Presfektif sosiologis dan antropologis
1. King sley davis
Konflik
orang tua dengan remaja merupakan ilustrasi klasik dari teori terbesar
prespektif sosiologis . yang menjadi dasar pemikiran tersebut adalah
perkembangan masyarakat moderen yang berubah begitu cepat, dan setiap generasi
di asuh dalam situasi lingkungan sosial yang berbeda dengan generasi
sebelumnya. Karena seiap generasi memiliki pengalaman yang berbeda.orang tua
mengalami kesulitan untuk membimbing anak anak nya. Sehingga menimbulkan
konflik di antara mereka.
2. Ruth benedict
Sebagai
sorang antropologis, beliau berpendapat bahwa upaya mengasuh remaja sampai
mampu menempati posisi dewasa secara penuh merupakan pokok dalam masyarakat.
Dia mengkaji implikasi diskontinuitas antara anak remaja. Dan remaja remaja
terhadap konflik dan penyesuaian.
Prespektif pisokologis
Prespektif pisokologis
Teori teori
pisikologis dan pisikososial mengkaji hubungan antara mekanisme penyesuaian
pisikologis dan kondisi kondisi sosial.yang memfasilitasinya.
Tokoh yang di pandang mewakili prespektif ini adalah Erik H. Erikson. Di berpendapat bahwa remaja bukan sebagi priode konsuidasi kpribadian, tetapi merupakan tahapan penting dalam siklus kehidupan.
Prespektif belajar sosial
1. Boyd Mc Candless
Tokoh yang di pandang mewakili prespektif ini adalah Erik H. Erikson. Di berpendapat bahwa remaja bukan sebagi priode konsuidasi kpribadian, tetapi merupakan tahapan penting dalam siklus kehidupan.
Prespektif belajar sosial
1. Boyd Mc Candless
Dia
mengemukakan bahwa perkembangan manusia merupakan dampak akumulatif dari
pengalaman belajar yang terintegrasi dalam kepribadian.
2. Talcot Parson
2. Talcot Parson
Dia
mengemukakan bahwa elemen elemen reinforcement dalam masyarakat yang kompleks
memberikan dampak yang kuar terhadap tingkah laku remaja. Dia mencatat suatu
perkembangan yang menonjol dalam sikap ketergantungan anak , terutama kepada
ibunya.
3. Albert Bandura
3. Albert Bandura
Banduar
berpendapat bahwa proses kongnitif yang mengantarai tingkah laku di pengaruhi
oleh pengalaman yang mengarahkan untuk menuntaskan ketrampilan ketrampilan atau
tugas tugas.
Prespektif pisiknalisis
Freund
memandang bahwa anak lahir dan remaja awal merupakan periode yang lebih tenang.
Anna freud, anak dari freud merujuk periode remaja ini sebagai masa internal
disharmony. Kondisi ini remaja di pandang sebagai strom and strees. Pada masa
ini (masa latency) konsolidasi egonya terancam olek orientaso genital baru yang
dapat meng hidupkan kembali dorongan pregenital yang di kontrol oleh pertahanan
ego yang di sebut represi. Selanjutnya Anna freud, anak dari freud mengemukakan
bahwa terdapat masalah pokok mekanisme pertahana ego pada masa remaja. Yaitu
sebagai berikut.
1. Ego mencoba untuk mengganti konflik odipal dengan orang tua
2. Ego gagal menolak regresif dengan kembali kepada dorongan seksual kekanak kanakan.
1. Ego mencoba untuk mengganti konflik odipal dengan orang tua
2. Ego gagal menolak regresif dengan kembali kepada dorongan seksual kekanak kanakan.
2.2.6. FASE AWAL DEWASA ( Early Adulthood
)
Fase awal
dewasa (early adulthood) ialah periode perkembangan yang
bermula pada akhir usia belasan tahun atau awal usia duapuluhan tahun dan yang
berakhir pada usia tugapuluhan tahun. Ini adalah masa pembentukan kemandirian
pribadi dan ekonomi, masa perkembangan karir, dan bagi banyak orang, masa
pemilihan pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara akrab, memulai
keluarga, dan mengasuh anak anak.
2.2.7. FASE
PERTENGAHAN DEWASA ( Middle Adulthood )
Fase
pertengahan dewasa ialah periode perkembangan yang bermula pada
usia kira kira 35 hingga 45 tahun dan merentang hingga usia enampuluhan tahun.
Ini adalah masa untuk memperluas keterlibatan dan tanggung jawab pribadi dan
sosial seperti membantu generasi berikutnya menjadi individu yang berkompeten,
dewasa dan mencapai serta mempertahankan kepuasan dalam berkarir.
2.2.8. FASE
AKHIR DEWASA ( Late Adulthood )
Fase akhir
dewasa ialah periode perkembangan yang bermula pada usia enampuluhan atau tujuh
puluh tahun dan berakhir pada kematian. Ini adalah masa penyesuaian diri atas
berkurangnya kekuatan dan kesehatan, menatap kembali kehidupannya, pensiun, dan
penyesuaian diri dengan peran peran sosial baru.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan merupakan perubahan yang sistematis,
progresif dan berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya
atau dapat diartikan pula sebagai perubahan – perubahan yang dialami individu
menuju tingkat kedewasaan atau kematangannya.
Tahapan-tahapan
perkembangan manusia:
1. Fase orok
2. Fase bayi
3. Fase sekolah ( usia taman kanak-kanak )
4. Fase anak sekolah ( usia sekolah dasar )
5. Fase remaja
6. Fase awal
dewasa
7. Fase pertengahan dewasa
8. Fase akhir dewasa
B.Saran
Makalah ini kami akui masih banyak banyak kekurangan
karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu harapkan
kepada para pembaca untuk
memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar